Namaku Veronika Shyla, panggil saja Shyla. Aku kini duduk di bangku SMA,
kelas 11. Aku adalah seorang remaja putri biasa, bukan siapa-siapa.
Aku memiliki seorang sahabat, Priscilla Viona, panggil saja Viana. Hanya
dia yang selalu mengerti perasaanku, saat senang ataupun sedih, dia
selalu ada buatku, sama seperti aku selalu ada untuknya.
Di suatu hari.. aku dan Viona bertemu dengan seorang remaja pria,
namanya Sam, tepatnya lagi Samuel Anthony. Dia seorang remaja yang
tinggi, pintar, baik dan ramah. Tak menyangka, aku dan Viona,
menyukainya. Tetapi kami saling jujur, dan berjanji akan bersaing sehat,
dan kami tetap bersahabat.
Pada suatu hari, akhir bulan Januari yang cerah, Sam menemuiku.
“Shyla!” “Ya?” jawabku. “Kamu tau nggak ada pesta dansa bulan Februari
nanti?” “enggak tuh?” jawabku. “Iya, jadi kita disuruh cari pasangan
untuk acara pesta dansa di hari Valentine nanti. Kamu sudah ada pasangan
belum?” tanya Sam. “Emm.. emm.. Belum Sam” jawabku malu, dalam hatiku
senang.
“Em.. kamu mau kan jadi pasanganku buat pesta dansa bulan depan?” “Boleh
deh” “Oke, besok 2 minggu lagi aku jemput di rumah kamu ya” “Oh, oke
Sam” jawabku. Lalu Sam pergi meninggalkanku. Aku pun juga beranjak dari
situ. Aku masih belum percaya, apa yang telah terjadi? Sam mengajakku
untuk jadi pasangannya? Senangnya aku.. semoga ini bukan mimpi.
Lalu aku langsung menemui Viona, dan menceritakan apa yang baru saja
terjadi. Viona ikut senang, dan sama sekali tidak iri, dia menepati
janjinya. Tetapi.. Viona belum mendapat pasangan untuk pesta dansa
nanti.
Tanggal 13 Februari… Viona datang ke rumahku, untuk mempersiapkan
kostum pesta dansa besok, walaupun ia belum mendapat pasangan, tapi aku
akan membantunya. Di kamarku, aku dan Viona mencoba dan memilih gaun
yang cocok. Sambil bercanda dan tertawa riang dengan Viona, aku mencoba
gaunku satu persatu. Tak lama kemudian, aku dan Viona mendapatkan gaun
yang cocok.
Besok aku akan mengenakan gaun berwarna biru cerah, dan sepatu
berwarna putih gradasi biru muda, serta gelang, kalung, anting berwarna
biru, dan semua accessories lainnya berwarna biru. Sedangkan Viona akan
memakai gaun indah berwarna ungu, dengan sepatu pasangannya serta
accessories pasangannya.
Sebentar lagi malam akan tiba, Viona pulang ke rumahnya. Aku pun
tidur di kamarku, sambil membayangkan apa yang akan terjadi besok, aku
berharap… ya, aku berkhayal, lalu aku pun tertidur.
Keesokan paginya, kusambut pagi dengan tersenyum, lalu berdoa, bersyukur karena aku masih bisa hidup hari ini.
Di sekolah, tidak ada pelajaran, murid-murid sibuk mendeko sekolah untuk
acara malam nanti. Tiba-tiba… Aduhhh.. aku terjatuh, aku bertabrakan..
lalu aku melihat, siapa yang menabrakku. “Sam?” “Maaf Shyla, aku tadi
nggak lihat jalan, sibuk membawa barang-barang ini” Sam membantuku
berdiri. “Iya, nggak papa, lain kali hati-hati ya” “Iya.. shyla, nanti
malam jam 18.30 aku jemput ya, acara pesta dansa akan dimulai jam 19.00”
“Siap boss..” candaku.
Kring.. kringg…
Bel pulang sekolah sudah berbunyi, aku keluar sekolah dan menunggu Pak
Albert, sopir pribadi keluargaku. Tak lama, Pak Albert datang, dan aku
pulang ke rumah.
Jam menunjukkan pukul 16.00, tak terasa, waktu cepat sekali berjalan.
Lalu, aku menyiapkan gaunku dan accessories yang akan kukenakan nanti,
dan dua buah bingkisan kecil, untuk Viona, dan juga.. Sam.
Lalu aku memakai gaun biru itu. Dengan gelang biru melingkar indah di
tanganku, kalung biru gradasi putih melingkar di leherku, dan anting
biru indah ada di telingaku. Aku mengaca, dan mulai menata rambutku. Aku
mengepang rambutku, tapi bukan kepang biasa, kepang yang indah, unik
dan kreatif, aku lihat dari Youtube. Setelah selesai mengepang, kuberi
hiasan rambut berwarna putih yang melengkapi rambutku.
Jam menunjukkan pukul 18.00, aku memakai sepatuku dan turun ke lantai
bawah sambil menunggu Sam datang. Tak lama, Sam pun datang. Keluar dari
mobilnya dengan memakai jas berwarna hitam, celana panjang hitam, serta
dasi berwarna biru. Wow, tak menyangka, dia juga memakai warna biru.
Lalu Sam menyapaku, dan mengajakku masuk ke mobilnya.
Dalam perjalanan ke sekolah, Sam memujiku “Shyla, kamu beda, kamu cantik
hari ini” “Memangnya kemarin aku nggak cantik ya?” “Cantik kok, cuma
hari ini kamu cantik banget” “Hahaha, iya makasih”
Tak lama kemudian, aku sampai di sekolah. Dan Sam bergegas turun dan
membukakan pintu mobil untukku. Betapa senangnya aku hari ini. Lalu kami
masuk, ternyata Viona sudah sampai. “Viona, kamu belum ada pasangan?”
tanya Sam pada Viona. “Belum Sam” jawab Viona. “Wah, pas banget, itu si
Michael belum dapat pasangan juga” “Michael? Siapa itu Sam?” tanya
Viona. “Anak baru di kelas 11” “Hai..” tiba-tiba ada seorang pria yang
menyapa kami bertiga. “Nah ini Michael, Michael ini Viona, dia belum
dapat pasangan” kata Sam. “Ohh.. Viona, kamu mau kan jadi pasangan
dansaku?” tanya Michael “tentu” jawab Viona.
Acara pun dimulai, acara yang pertama adalah bertukar kado Valentine.
Aku memberikan bingkisan kecil untuk Viona, yaitu sebuah gelang yang
indah, dan juga untuk Sam, sebatang coklat. Ternyata Sam juga memberiku
bingkisan, yaitu sebuah cincin yang sangat indah. “Terimakasih Shyla”
“Terimakasih juga, Sam”
Acara pertama selesai.. kini acara kedua, pesta dansa. Musik mulai diputar, dan aku berdansa dengan Sam. Seperti mimpi rasanya..
Tiba-tiba, aku pingsan dan terjatuh, tapi Sam menangkapku. Viona
langsung menolongku dan membawaku ke UKS. Disitu, Viona menceritakan
tentang penyakit yang pernah kuderita, “gagar otak ringan”. Sam
terkejut, dan tak menyangka.
Lalu Sam, Viona, dan Michael mengantarkan aku sampai ke rumah. Di
rumah, aku mulai sadar, dan Viona menceritakan apa yang telah terjadi
padaku. “Jadi kalian semua tau, kalau aku sakit..” “Gagar otak ringan..”
Sam memotong pembicaraanku. “Sam..” kataku pelan. “Tak apa, Shyla, aku
tak akan menjauhimu, aku menerimamu apa adanya” kata Sam. “Apa maksudmu
Sam?” “Shyla, kamu maukan jadi pacarku? Aku menerimamu apa adanya,
kekurangan dan kelebihanmu” kata Sam. “Benarkah?” tanyaku bingung. “Ya,
Shyla, jadi…?” “Udah Shyl, terima ajaa” kata Viona “Umm.. tapi Vi..”
“Enggak papa, aku udah jadian sama Michael tadi, waktu acara tukar
hadiah” kata Viona “Benarkah Vi? Wah, selamat ya Vi, Mic!” kataku. “Jadi
Shyl..” tanya Sam lagi. “Iya deh, aku mau Sam” Lalu Sam tersenyum dan
memelukku.
Jadi, Viona jatuh cinta pada pandangan pertama, dengan Michael.
Senangnya aku hari ini.. Sam, terimakasih karena kamu mau menerimaku apa
adanya. Batinku di kamar, saat Viona, Sam dan Michael pulang.
Kini aku bahagia, terimakasih Sam, Viona dan Michael, maafkan aku,
aku harus pergi. Ini adalah hari terindah yang pernah ada. Lalu aku
tertidur, tetapi tertidur, untuk selamanya.
SUMBER
Cerpenmu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar